Keseimbangan Puncak Pencapaian
SEPUTARWONOGIRI.COM- Sering kali kita sadar atau tak sadar dari apa yang kita inginkan melebihi kebutuhan. Hingga kita mengalami masalah sendiri karena besarnya keinginan daripada kebutuhan. bahkan itu juga terjadi berulang-ulang.
Dari situ kita pun belum langsung memahami masalahnya padahal dari aktivitas kita sehari-hari segala sesuatu yang kurang dan berlebihan menimbulkan masalah yang membawa akibat pada tubuh dan pikiran.
Seperti makan kalau berlebihan nggak enak, kurang dan kelebihan tidur nggak enak, olahraga pun bila berlebihan mempengaruhi tubuh kelelahan dan lain-lain.
Bila semua yang kita lakukan untuk mencapai sesuatu hanya untuk memenuhi keinginan semata di situ masalahnya " KESEIMBANGAN "
Apapun itu bentuknya hal-hal yang berlebihan dan kurang pun membawa konsekwensi dari segala bentuk aktivitas baik pikiran dan fisik kita akan bertemu dengan masalah yang namanya " KESEIMBANGAN".
" Puncak dari Segala Pencapaian hidup di dunia adalah Keseimbangan " - Ian Ramelan
Wajar kalau ada beberapa tanggapan tentang keseimbangan ini seperti " tidak mudah" "tidak bisa" dimana kita tau tapi belum memahami atau mencoba bertindak menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Padahal Alam sudah memberikan contoh pada kita hutan, pohon dan Rantai Makanan dan Jenis-Jenisnya
Bila dari rantai makanan itu populasi nya berkurang akan mempengaruhi keseimbangan. Begitu juga dengan alam hutan gundul dan cuaca alam yang ekstrem akan membawa dampak pada manusia juga banjir, tanah longsor kekeringan dan lain-lain.
Ketidak mudahan bukan berarti tidak bisa begitu juga ketidakbisaan jika ada kemauan bisa di pelajari dan di jalankan hingga menjadi kebiasaan baik.
Apalagi lebih jauh kita memahami arti dan makna dari Hablum Minallah, Hablum Minannas, Hablum minal Alam
Paling tidak kita memahami bahwa dalam kehidupan Alam semesta ini ada keseimbangan hingga kita lebih jauh memahami diri sendiri bagaimana keseimbangan itu bisa diwujudkan di dalam diri hingga berbuah pada tindakan kita dalam aktivitas kehidupan sebagai sesama mahlukNya.
Kita sering dengar kata -kata dalam kalimat, keselarasan, seirama , gotong royong , kebersamaan , sewajarnya dalam kehidupan sehari-hari , sampai kita belum memahami arti dan maknanya semua itu hanya akan menjadi kata-kata hingga tindakan menjadi pembedanya.
Penulis : Ian Ramelan
Post a Comment