Sejarah Hari Perempuan Internasional
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Melansir laman International Women's Day, dijelaskan bahwa awal mula peringatan ini hadir karena terjadi pergolakan besar di dunia industri pada awal 1900-an. Kondisi tersebut dipicu pertumbuhan populasi yang pesat serta kebangkitan ideologi radikal.
Penindasan dan ketidaksetaraan yang dirasakan perempuan saat itu mendorong mereka lebih giat mengampanyekan perubahan. Hingga di tahun 1908, sebanyak 15.000 wanita berkumpul di New York City, mereka menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak suara bagi perempuan.
Melansir laman International Women's Day, dijelaskan bahwa awal mula peringatan ini hadir karena terjadi pergolakan besar di dunia industri pada awal 1900-an. Kondisi tersebut dipicu pertumbuhan populasi yang pesat serta kebangkitan ideologi radikal.
Penindasan dan ketidaksetaraan yang dirasakan perempuan saat itu mendorong mereka lebih giat mengampanyekan perubahan. Hingga di tahun 1908, sebanyak 15.000 wanita berkumpul di New York City, mereka menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak suara bagi perempuan.
Pada tanggal 28 Februari 1909, Amerika Serikat untuk pertama kalinya memperingati Hari Perempuan Nasional atau National Women's Day (NWD). Perayaan ini dilakukan sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika. Sejak saat itu, para perempuan terus merayakan NWD pada hari Minggu terakhir bulan Februari hingga tahun 1913.
Di tahun 1910, diadakan Konferensi Internasional Perempuan Pekerja yang kedua di Kopenhagen. Dalam konferensi tersebut, Pemimpin 'Kantor Wanita' untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman bernama Clara Zetkin mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional.
Zetkin mengajukan gagasan tersebut karena dia menilai peringatan tersebut penting untuk mendesak tuntutan mereka akan hak-hak kesetaraan perempuan. Dalam Konferensi Internasional Perempuan Pekerja kedua itu, lebih dari 100 wanita dari 17 negara yang mewakili serikat pekerja, partai sosialis, serta klub wanita pekerja menyambut gagasan Zetkin dengan persetujuan bulat.
Menyusul kesepakatan dalam konferensi tersebut, pada tanggal 19 Maret 1911, Hari Perempuan Internasional dihormati untuk pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss.
Menjelang Perang Dunia I yang mengkampanyekan perdamaian, wanita Rusia merayakan Hari Perempuan Internasional pertama pada tanggal 23 Februari, yaitu di hari Minggu terakhir di bulan Februari.
Setelah melalui proses diskusi, Hari Perempuan Internasional kemudian disepakati diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret yang diterjemahkan dalam kalender Gregorian dan merupakan hasil diadopsi secara luas dari tanggal 23 Februari.
Sejak saat itu tanggal 8 Maret secara global ditetapkan sebagai Hari Perempuan Internasional dan diperingati setiap tahunnya hingga saat ini.
Di tahun 1910, diadakan Konferensi Internasional Perempuan Pekerja yang kedua di Kopenhagen. Dalam konferensi tersebut, Pemimpin 'Kantor Wanita' untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman bernama Clara Zetkin mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional.
Zetkin mengajukan gagasan tersebut karena dia menilai peringatan tersebut penting untuk mendesak tuntutan mereka akan hak-hak kesetaraan perempuan. Dalam Konferensi Internasional Perempuan Pekerja kedua itu, lebih dari 100 wanita dari 17 negara yang mewakili serikat pekerja, partai sosialis, serta klub wanita pekerja menyambut gagasan Zetkin dengan persetujuan bulat.
Menyusul kesepakatan dalam konferensi tersebut, pada tanggal 19 Maret 1911, Hari Perempuan Internasional dihormati untuk pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss.
Menjelang Perang Dunia I yang mengkampanyekan perdamaian, wanita Rusia merayakan Hari Perempuan Internasional pertama pada tanggal 23 Februari, yaitu di hari Minggu terakhir di bulan Februari.
Setelah melalui proses diskusi, Hari Perempuan Internasional kemudian disepakati diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret yang diterjemahkan dalam kalender Gregorian dan merupakan hasil diadopsi secara luas dari tanggal 23 Februari.
Sejak saat itu tanggal 8 Maret secara global ditetapkan sebagai Hari Perempuan Internasional dan diperingati setiap tahunnya hingga saat ini.
Post a Comment