Tanam Pohon Lestarikan Alam

Islam merupakan salah satu agama yang cinta dan peduli terhadap alam ini salah satunya ialah anjuran Rasulullah dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya hingga hari kiamat.
  1. Dari Jabir bin Abdullah Rodhiyallohu ‘Anhudia bercerita bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلاَّ كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَ مَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَ مَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةً وَ لاَ يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً

“Tidaklah seorang muslim menanam suatu pohon melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Muslim Hadits no.1552)

  1. Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu ‘Anhubahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا, أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيْمَة ٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ

“Tidaklah seorang muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian pohon/ tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Bukhari hadits no.2321)

Dari 2 hadist diatas kita dapat kita pahami bahwa Rasulullah menganjurkan kita bercocok tanam hingga hari kiamat selagi kita masih mempunyai nyawa karena dengan menanam pohon dapat memberikan manfaat dunia maupun akhirat.

Manfaatnya untuk semua mahluk yang hidup di bumi.Dapat mencegah kerusakan alam dan banjir mencegah polusi udara dan efek rumah kaca serta memberikan kesegaran dan keindahan .

Sedangkan Manfaat akhiratnya yaitu berupa pahala atau ganjaran. Bahwasannya tanaman yang kita tanam apabila dimakan oleh manusia, binatang baik berupa burung ataupun yang lainnya meskipun satu biji saja, sesungguhnya itu adalah merupakan sedekah bagi penanamnya.

Demikian besarnya perhatian agama Islam terhadap penanaman pohon dan penghijauan dunia. Disisi lain juga melarang untuk menebang atau merusak kerusakan di bumi. Sebagai khalifah di bumi, kita dituntut untuk menjaga lingkungan, sebagaimana firman Allah SWT:

وَإِذَا قِيلَ لَهُمۡ لَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ قَالُوٓاْ إِنَّمَا نَحۡنُ مُصۡلِحُونَ ١١

Artinya: ” Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan” (Q.S. Al Baqarah :11)

Namun sayang, semakin berkembangnya zaman semakin banyak manusia yang merusak lingkungan.

 Berbagai kehancuran dan kerusakan terjadi dimana-mana hingga menimbulkan banyak bencana. Sesuai firman Allah dalam Al Quran:

ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ ٤١

Artinya: ” Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Q.S. Ar Rum:41)

Oleh karena itu manusia hendaknya selalu menjaganya karena pada dasarnya Bumi yang kita tinggali ini adalah titipan dari Allah SWT.

Sebuah hadis Rasulullah berpesan agar umatnya gemar menanam sekalipun ia tahu esok akan mati. Dalam sebuah hadis dikatakan :

إن قَامَتِ السَّاعَةُ وَفِي يَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا تَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَغْرِسْهَا

Artinya: “Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah.” (HR. Bukhari&Ahmad).

Senada dengan hadis Nabi di atas, dalam al-Jami’ al-Kabir karya al-Suyuthi, anjuran tersebut juga dikatakan oleh Umar bin Khathab kepada seseorang tua renta dalam riwayat berikut

عن عمارة بن خزيمة بن ثابت قال : سعمربن الخطاب يقول لأبي : ما يمنعك أن تغرس أرضك ؟ فقال له أبي : أنا شيخ كبير أموت غدا ، فقال له عمر : أعزم عليك لتغرسنها. فلقد رأيت عمر بن الخطاب يغرسها بيده مع أبي

Dari Amarah bin Khuzaimah berkata, “Aku mendengar Umar bin Khathab berkata kepada bapakku. “Apa yang menghalangimu untuk menanam lahanmu?” Bapakku berkata, “Aku tua renta yang akan mati besok.” Umar berkata, “Ku yakinkan Kau harus menanamnya.”

Riwayat tersebut juga disebutkan dalam kitab al-Silsilah al-Shahihah karya Nashiruddin al-Albani. Berdasarkan hadis tersebut serta riwayat dari Umar bin Khattab, menunjukkan bahwa sesungguhnya Islam mengajarkan kepada umatnya agar menjaga dan merawat bumi. Sebab hal tersebut akan menjadi pahala yang mengalir baginya setelah meninggal.

Jika tahu akan manfaat yang akan diberikan setiap tanaman, maka jangan berhenti untuk menanamnya. Sekalipun mengetahui akan kiamat esok hari, tetap disunnahkan menanam. Sebab meski tidak untuk dirinya, tanaman tersebut akan bermanfaat bagi bagi orang lain dan mahluk di bumi serta generasi setelahnya.Wallahu’alam.s

Sumber :  meski besok kau mati tetap lah menanam

Tidak ada komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Dan jangan lupa tinggalkan komentar.
Salam